Activity intolerance

Activity intolerance

Nama  : Rudi Prantoso
NIM    : 201310201052
Kelas  : PSIK 2A
Diagnose NANDA :Activity intolerance(00092 )
Domain 4

Pasien B
Kasus : Seorang pasien  datang ke Rumah sakit sardjito .pasien berusia 30 . Pasien mengeluh merasakan letih dengan sedikit aktivitas, dispnea, terhadap perubahan EKG yang abnormal.

Pengelompokan  data :
Data
Etiologi
Problem
DS : Pasien mengatakan  letih dengan sedikit aktivitas, dispnea

DO : perubahan EKG yang abnormal
Tidak keseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
Activity Intolerance (Intoleran Aktifitas) (00092 )
                                      
 Diagnosa keperawatan:
Activity intolerance berhubungan dengan  ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen ditandai dengan pasien mengeluh letih dengan sedilit aktifitas, dispnea dan terdapat perubahan EKG yang abnormal.





Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Tujuan
Intervensi
Intoleran aktifitas berhubungan dengan  ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen ditandai dengan :
1.      Pasien mengatakan  letih dengan sedikit aktifitas.
2.      Dyspnea.
3.      Terdapat perubahan EKG yang abnormal.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari pasien akan mencapai activity intolerance(000922)dengan kriteria hasil :
1.      Saturasi oksigen : aktivitas dari skala 2 menjadi skala 5
2.      Denyut nadi :aktivitas dari skala 2 menjadi skala 5
3.      Kemudahan bernapas : aktivitas dari skala 2 menjadi skala 4
4.      Hasil elektrokardiogram : dari skala 1 menjadi skala 3.

Cardiac Care : Rehabilitative
(Perawatan jantung: rehabilitatif), meliputi :
1.      Memantau toleransi aktivitas pasien
2.      Menjaga jadwal ambulasi sebagai toleransi
3.      Menginstruksikan pasien dan keluarga pada faktor modifikasi resiko jantung (misalnya, berhenti merokok, diet, dan olahraga)
4.      Menginstruksikan pasien pada perawatan diri nyeri dada (yaitu, mengambil nitrogliserin sublingual setiap 5 menit tiga kali, jika nyeri dada yang tak henti-hentinya, mencari perawatan medis darurat
5.      Menginstruksikan pasien dan keluarga pada setiap pertimbangan khusus dengan aktivitas hidup sehari-hari (yaitu mengisolasi kegiatan dan memungkinkan waktu istirahat)