Laporan Pendahuluan Ketidakefektifan Performa Peran

Laporan Pendahuluan Ketidakefektifan Performa Peran

Ketidakefektifan Performa Peran

Ketidakefektifan Performa Peran

 Proses Terjadinya Masalah
       Masa remaja adalah masa transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa dan mengalami perubahan fisik dan psikis (Hurlock, 1998). Usia remaja adalah antara 10-24 tahun (BKKBN, 2011). Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menunjukan bahwa jumlah penduduk Indonesia sebesar 237,6 juta jiwa, 63,4 juta diantaranya adalah remaja yang terdiri dari Laki-laki sebanyak 32.164.436 jiwa (50,70%) dan perempuan sebanyak 31.279.012 jiwa (49,30 %). Masa remaja dikatakan sebagai
masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Remaja yang masih dalam masa transisi sangat memerlukan dukungan dari keluarga untuk melalui tugas-tugas perkembangannya, sehingga tidak terlibat dalam masalah kenakalan remaja.
     Permasalahan yang dialami oleh remaja umumnya dikarenakan krisis identitas tanpa adanya faktor pendukung dan informasi yang jelas (BKKBN, 2011). Salah satu faktor pendukung dan informasi yang jelas adalah berasal dari orang tua. Masalah yang terjadi pada remaja juga dapat disebabkan oleh kurangnya kasih sayang dari orang tuanya. Salah satu bentuk kasih sayang dan perhatian dari orang tua dapat dilakukan melalui komunikasi yang efektif antara orang tua dan remaja. Remaja cenderung mencari keintiman diluar rumah sebagai bentuk pelampiasan apabila merasa kurang kasih sayang dari orang tuanya. Remaja cenderung melakukan hal-hal yang menyimpang dari peraturan apabila mempunyai koping yang tidak efektif. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Laily, N dan Matulessy (2004; dalam Fauzi, 2010) bahwa kualitas komunikasi antara orang tua dan remaja dapat menghindari remaja dari masalah dari kenakalan remaja seperti perilaku seksual.
      Permasalahan kesehatan yang beresiko yang mengancam kesejahteraan remaja antara lain merokok, konsumsi alkohol, konsumsi obat, masalah fisik, problem sekolah, dan perilaku seksual. BNN melaporkan bahwa pada tahun 2011, prevalensi penyalahgunaan narkoba meningkat menjadi 2,8% atau sekitar 5 juta orang. Hasil survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terhadap 4500 remaja di 12 kota besar menghasilkan 93,7% pernah berciuman dan 62% remaja di Indonesia pernah berhubungan intim. Selain itu, remaja putri di Indonesia pernah melakukan aborsi. Hasil survei BNN (2008)  menyatakan bahwa  63%  remaja di beberapa kota besar di Indonesia melakukan seks pranikah dan para pelaku seks dini itu menyakini, berhubungan seksual satu kali tidak menyebabkan kehamilan. 
Triswan (2007) mengemukakan perilaku remaja saat ini sudah sangat mengkhawatirkan, hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya kasus-kasus seperti aborsi, kehamilan tidak diinginkan (KTD), dan penyakit menular seksual (PMS) termasuk HIV/AIDS di kelompok remaja. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Susanto (2010) di kelurahan Tugu, Depok menunjukkan bahwa hasil perilaku remaja dalam pacaran 30,2% remaja melakukan pegangan tangan, 15,6% remaja melakukan pelukan dengan tangan di luar baju, 5,2% remaja melakukan pelukan dengan tangan di dalam baju, 9,4% remaja sudah bercumbu bibir, 6,3% remaja sudah meraba-raba dalam pacaran, 1% remaja sudah melakukan petting, dan 2,1% remaja melakukan hubungan badan 1 kali sebulan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tingkat berfungsi suatu keluarga berkaitan dengan masalah-masalah dalam keluarga, termasuk kenakalan remaja. Penelitian yang dilakukan oleh Kim & Kim (2008) menunjukkan bahwa keluarga dengan tingkat berfungsi yang lebih buruk mempunyai anak yang melakukan kenakalan remaja. Penelitian yang dilakukan oleh Schwarts, dkk (2008) menyatakan bahwa remaja dengan skor kebingungan identitasnya meningkat selama penelitian cenderung memulai untuk menghisap rokok serta meminum alkohol.  

 Data yang Perlu di Kaji
NO
MASALAH KEPERAWATAN
DATA OBJEKTIF
DATA SUBJEKTIF
1
Ketidakefektifan performa peran
§  Pasien tampak acuh dengan keluarganya
§  Pasien terlihat tidak perduli dengan lingkungan luar




MASALAH KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
1.     Ketidakefektifan performa peran
2.     Depresi
3.     Koping keluarga tidak efektif

 DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketidakefektifan performa peran

 RENCANA TIDAKAN KEPERAWATAN
1.      Tujuan Khusus
a)      Pasien dapat membina hubungan saling percaya, dengan criteria sebagai berikut:
1.      Ekpresi wajah bersahabat
2.      Menunjukkan rasa senang
3.      Klien bersedia diajak berjabat tangan
4.      Klien bersedia menyebutkan nama
5.      Ada kontak mata
6.      Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat
7.      Klien bersedia mengutarakan masalah yang dihadapinya
b)      Pasien dapat.memahami betapa pentingnya arti keluarga dan mampu bersosialisasi dengan lingkungan yg benar serta pasien bisa melakukan kegiatan kegiatan yg positif.

2.      Tindakan keperawatan.
1.      Memberikan pemahaman kepada pasien tentang artinya keluarga
2.      Membantu pasein untuk mengenali lingkungan yg baik dan benar
3.      Berikan pujian kepada pasien tentang pemahaman keluarga  yang ideal
4.      Menuntun pasien untuk melakukan kegiatan yg bersifat positif
5.      Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya tentang materi yang disampaikan
6.      Berikan penjelasan ulang terhadap materi yang belum dimengerti
7.      Motivasi pasien untuk mengulang materi yang telah dijelaskan
8.       Berikan reinforcement positif atas usaha pasien

Askep DEFISIENSI AKTIVITAS PENGALIH

DIAGNOSA
Defisiensi aktivitas pengalihan
Domai 1       : promosi kesehatan
Kelas           : kesadaran kesehatan
Definisi         : penurunan stimulasi dari (atau minat atau keinginan) untuk rekreasi atau aktivitas yang
                      menyenangkan
Karakteristik : menyatakan rasa bosan (ingin melakukan sesuatu, membaca) dan hobi yang biasanya tidak
                       dilakukan dalam situasi saat ini

NOC
Kegiatan Pengalihan, defisiensi
Definisi : Penurunan stimulasi dari (atau minat atau keinginan) untuk rekreasi atau aktivitas menyenangkan.
Hasil untuk mengukur resolusi diagnosis
Partisipasi rekreasi
Definisi : Penggunaan santai, menarik dan menyenangkan kegiatan untuk mempromosikan kesejahteraan
Hasil penilaian secara keseluruhan
Tidak pernah di tunjukan
ditunjukan
Kadang-kadang ditunjukan
sering menunjukan
konsisten menunjukan
Berpartisipasi dalam kegiatan selain pekerjaan tetap
160410 Participates in high physical demand leisure activities (Berpartisipasi dalam kegiatan rekreasi permintaan fisik yang tinggi)
160411 Participates in low physical demand leisure activities (Berpartisipasi dalam kegiatan rekreasi permintaan fisik yang rendah)
160412 Selects leisure activities of interest (Memilih kegiatan rekreasi yang menarik)
160402 Expresses satisfaction with leisure activities (Mengungkapkan kepuasan dengan kegiatan rekreasi)
160403 Uses appropriate social interaction skills(Menggunakan keterampilan interaksi sosial yang tepat)
160404 Feels relaxed from leisure activities (Merasa santai dari kegiatan rekreasi)
160413 Enjoy leisure activities (Menikmati kegiatan rekreasi)
160405 Exhibits creativity through leisure activities (Pameran kreativitas melalui kegiatan rekreasi)
160407 Identifies recreational options (Mengidentifikasi pilihan rekreasi)



1





1






1




1



1




1



1



1


1



1



2





2






2




2



2




2



2



2


2



2



3





3






3




3



3




3



3



3


3



3



4





4






4




4



4




4



4



4


4



4



5          NA





5          NA






5          NA




5          NA



5          NA




5          NA



5          NA



5          NA


5          NA



5          NA

Play Participation (Bermain patisipasi)
Definisi : Gunakan kegiatan oleh seorang anak dari 1 tahun hingga 11 tahun untuk mempromosikan kenikmatan, hiburan, dan pengembangan

Hasil penilaian secara keseluruhan
Tidak pernah di tunjukan
Ralely ditunjukan
Kadang-kadang ditunjukan
Sering menunjukan
konsisten menunjukan
Indikator:
011601 Participates in play activities (Berpartisipasi dalam kegiatan bermain)
011610 Expresses satisfaction with play activities (Mengungkapkan kepuasan dengan kegiatan bermain)
011603 Enjoy play activities (Menikmati kegiatan bermain)
011604 Uses social skills during play activities (Menggunakan keterampilan sosial selama kegiatan bermain)
011605 Uses Physical skills during play activities (Menggunakan keterampilan fisik selama kegiatan bermain)
011606 Uses imagination skills during play activities (Menggunakan keterampilan imajinasi selama kegiatan bermain)
011607 Expresses emotions during play activities (Mengungkapkan emosi selama kegiatan bermain)
011608 Uses role playing (Menggunakan bermin peran)



1



1



1




1





1





1





1



1




2



2



2




2





2





2





2



2



3



3



3




3





3





3





3



3



4



4



4




4





4





4





4



4



5          NA



5          NA



5          NA




5          NA





5          NA





5          NA





5          NA



5          NA

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN PEMELIHARAAN KESEHATAN

LAPORAN PENDAHULUAN

MASALAH UTAMA:
KETIDAKEFEKTIFAN PEMELIHARAAN KESEHATAN

  1. DEFINISI
Kondisi ketika inividu / kelompok mengalami atau beresiko mengalami gangguan kesehatan karena gaya hidup yang tidak sehat / kurangnya pengetahuan untuk mengatur kondisi (Lynda Juall Carpenito).
Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi,mengelola,atau mencari bantuan untuk memelihara kesehatan (NANDA)

  1. TANDA DAN GEJALA
·         Kurang minat dalam meningkatkan perilaku sehat
Tidak suka melakukan aktifitas,gaya hidup yang tidak sehat,kurang berolahraga
·         Menunjukkan perilaku kurang adaptif terhadap perubahan lingkungan
Tidak perduli dengan keadaan sekitar
·         Menunjukkan kurang pengetahuan tentang praktik dasar kesehatan
·         Riwayat kurang perilaku sehat
Pola makan,gaya hidup,persepsi yang salah tentang pemeliharaan kesehatan
·         Melaporkan atau tampak mengalami gangguan sistem pendukung pribadi
Kurangnya dukungan dari orang terdekat
·         Melaporkan atau tampak tidak mampu mengemban tanggung jawab untuk memenuhi praktik kesehatan dasar.

  1. FAKTOR PREDISPOSISI
·         Distres spiritual
·         Dukacita terganggu
·         Meninggalnya orang-orang terdekat yang bisa membuat klien tidak mau lagi memelihara kesehatannya
·         Ketidakefektifan koping keluarga
·         Ketidakefektifan koping individu

  1. FAKTOR PRESIPITASI
·         Keyakinan budaya
Banyak keyakinan budaya yang mempengaruhi seseorang tidak memelihara kesehatannya
·         Kurang dukungan sosial
Faktor dukungan sosial juga sangat mempengaruhi pemeliharaaan kesehatan seseorang
·         Gangguan motorik
·         Keyakinan agama
Keyakinan agama juga bisa membuat seseorang tidak memelihara kesehatannya

  1. AKIBAT/DAMPAK
1.      Rentan terhadap penyakit
2.      Riwayat penyakit jangka panjang karena gaya hidup yang tidak suka memelihara kesehatan
3.      Gangguan mobilitas fisik karena jarang olahraga


  1. POHON MASALAH
  1. MASALAH KEPERAWATAN
1.      Defisist perawatan diri
2.      Ketidakefektifan manajemen pemeliharaan kesehatan
3.      Ketidakefektifan koping individu

  1. NIC
1.      Bantuan pengambilan keputusan
2.      Promosi keterlibatan keluarga
3.      Bantuan sumber finansial
4.      Edukasi kesehatan
5.      Skrining kesehatan
6.      Panduan sistem kesehatan



STRATEGI PELAKSANAAN


Hari / tanggal                          : 2 Maret 2015
Waktu                                     : Pukul 10.00 – 10.20 WIB
Pertemuan                               : 1 ( Perkenalan )


  1. Proses Keperawatan

1.      Kondisi Pasien
Pasien duduk ditaman . Pasien nampak diam sambil melihat orang senam . Acuh dengan dirinya dan keadaan di sekitarnya . Afek datar . Dan tidak suka beraktivitas dan berolahraga .

2.      Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan koping individu berhubungan dengan gangguan persepsi

3.      Tujuan Khusus / SP1
o   Klien dapat mengidentifikasi defisit kepercayaan dan penegetahuan pemeliharaan kesehatan dengan kriteria sbb
a)      Bina hubungan saling percaya
b)      Interaksi sering dan singkat
c)      Berikan informasi dan dukungan untuk membuat keputusan mengenai perawatan kesehatannya
d)     Bantu individu untuk mengelola keuangan untuk memenuhi kebutuhan perwatan kesehatannya
e)      Berikan bimbingan dan adapatasi secara sadar perilaku yang baik untuk kesehatan klien
f)       Deteksi resiko atau masalah kesehatan dengan memanfaatkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan kesehatan
g)      Berikan pujian atas keoperatifan klien
h)      Diskusikan dengan keluarga untuk pengoptimalan pemeliharaan klien

4.      Tindakan Keperawatan
·         Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik
·         Kaji ketersediaan dan keadekuatan sistem pendukung
·         Beri penjelasan terhadap manfaat dari memeliharan kesehatan
·         Berikan pujian atas kekooperatifan
·         Anjurkan kepada klien untuk meningkatkan aktivitas hariannya



  1. Proses Pelaksanaan Tindakan

1.      ORIENTASI

P : Selamat Pagi, Boleh saya duduk disini ?
K : boleh .
P : pagi yang cerah ya mbak ? perkenalkan mbak saya Yuni Mustika Sari mahasiswa yang bertugas di pagi , dan hari ini . maaf boleh kenal ini dengan mbak siapa ?
K : mbak DK .
P : wah nama yang bagus mbak . nama panggilannya apa mbak ?
K : dew aja
P : mbak dew masih muda ya , kira” umurnya berapa ya ?
K : 21 th
P : wah umur kita hampir sama mbak dew, boleh mbak kita ngobrol” selama 20 menit kedepan ?
K : iya boleh

2.      KERJA

P : mbak dew saya lihat tadi mbak dew lagi duduk santai,,,sambil ngliatin apa sih mbak dew ?
K : liat orang lagi senam
P : Kog mbak dew ga ikut senam sekalian mbak ?
K : Ga suka . Ngabisin waktu . bikin capek
P : boleh tahu hobi mbak dew ?
K : menggambar
P : wah hobi yang bagus ya mbak . ngomong” mbak dew tahu ga apa manfaat dari senam pagi ?
K : tahu . bikin capek
P : senam itu menyehatkan lho mbak dew , nah kalo tubuh kita sehat kita jadi semangat aktivitas . semangat menggambar juga mbak dew ...
K : ah masak ...
P : tentu saja mbak,coba lihat teman-teman mbak yang habis senam pagi . mereka selalu sehat kan ?
 K : iya sih ...

3.      TERMINASI

P: bagaimana perasaan mbak pagi ini ?
K : lemas dan malas-malasan .
P : mbak sudah makan ?
K : sudah sedikit.
P : mbak masih inget apa yang kita bahas tadi ?
K : masih . masalah manfaat senam pagi
P : nah, saya senang sekali bisa ngobrol dengan mbak dew . besok kita ngbrol lagi ya mbak dew . bsesok saya akan mengajari tehnik senam yang menyenangkan . apakah mbak dew setuju ?
K : setuju
P : besok maunya jam berapa dan dimana mbak dew ?
K : disini saja jam 10 pagi
P : baik mbak , selamat melanjutkan aktifitas . selamat pagi.
K : iya .





ANALISIS PROSES INTERAKSI


KOMUNIKASI VERBAL
KOMUNIKASI NON VERBAL
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
RASIONAL
P : Selamat Pagi, Boleh saya duduk disini ?






K : boleh .
P: Memandang K dan tersenyum
K: Ekpresi datar



K: Ekpresi datar
P: Memandang K
P : Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa diterima oleh K.
P merasa senang ada tanggapan atas salam walaupun belum diekpresikan secara tulus
K masih ragu terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannya



K ragu terhadap orang baru
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin rasa percaya.
P : pagi yang cerah ya mbak ? perkenalkan mbak saya Abu Rizal Dinhas mahasiswa yang bertugas di pagi , dan hari ini . maaf boleh kenal ini dengan mbak siapa ?


K : mbak DK .
P : Memandang ke langit sambil melirik K
K : Ikut melihat ke langit lalu menunduk lagi
P ingin memulai percakapan dengan topik ringan sebelum masuk ke kondisi K
K memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian cukup
 terhadap P
K memebritahu namanya
Topik ringan akan memudahkan interaksi lebih lanjut
Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat
P : wah nama yang bagus mbak . nama panggilannya apa mbak ?



K : dew aja
P : Memandang K
K : Menoleh ke taman

K : Melihat ke arah P dan menjawab singkat lalu menunduk lagi
P ingin menjalin kedekatan dengan pasien

P senang walaupun jawaban singkat
K mencoba mengingat nama yang disukainya

K mulai tertarik dengan perkenalan dengan P

Nama panggilan merupakan nama akrab klien sehingga menciptakan rasa senang akan adanya pengakuan atas namanya
P : mbak dew masih muda ya , kira” umurnya berapa ya ?







K : 21 th
P : memandangi K sambil tersenyum



K mnunduk dan menjawab singkat
P : ingin mengkaji data lebih daalam


 P tersenyum karena K mau menjawab pertanyaan P
K mencoba mengingat umurnya


K malu malu karena dibilang muda sama si P
Umur merupakan data yang penting untuk melanjutkan intervensi
P : wah umur kita hampir sama mbak dew, boleh mbak kita ngobrol” selama 20 menit kedepan ?






K : iya boleh. Silahkan .
P : Memandang K sambil tersenyum

K : menjawab tanpa menoleh

P : Memandang K
P mulai mengajukan kontrak waktu ke K



P khawatir kalau pertanyaan membuat K tersinggung
K berpikir sejenak




K tampak penasaran kepada P
Lama rawat menentukan apakah klien kronis atau akut
P : mbak dew saya lihat tadi mbak dew lagi duduk santai,,,sambil ngliatin apa sih mbak dew ?





K : liat orang lagi senam

P : Menunjukkan perhatian
K : Menunduk sambil memandang kakinya

K : Menjawab pertanyaan P dengan nada datar
P : Memperhatikan
P berharap dapat memperoleh data lama rawat secara lebih pasti sambil mengkaji daya ingat pasien

P senang karena mendapat respon dari K
K berusaha mengingat




K menjawab dengan sekedarnya
Daya ingat pasien dapat dikaji dengan menanyakan data-data pasien yang sederhana
P : Kog mbak dew ga ikut senam sekalian mbak ?







K : Ga suka . Ngabisin waktu . bikin capek
P : Mendekatkan diri ke K
K : Menoleh ke halaman dan terdiam beberapa lama

K : Menoleh P sebentar lalu menjawabnya
P : Tersenyum
P mengkaji daya ingat K




P merasa arah pertanyaan sudah dapat dijawab jelas oleh K
K berusaha mengingat-ingat




K menjawab sesuai dengan apa yang dipikirkan
Mengkaji lebih dalam apa persepsi-persepsi klien .
P : boleh tahu hobi mbak dew ?


K : menggambar
P : berusaha mengakihkan topik supaya klien tidak tegang
K : Menunduk

K : Menoleh ke P dan menepuk-nepuk kepalanya
P berhati-hati karena pertanyaan apapun bisa sangat spesifik dan takut menyinggung pasien
P lega karena K tidak tersinggung

K mengingat-ingat

K menjawab ragu-ragu
Hobi bisa kita jadikan suatu kegiatan yang bisa mengubah kegiatan buruk pasien
P : wah hobi yang bagus ya mbak . ngomong” mbak dew tahu ga apa manfaat dari senam pagi ?





K : tahu . bikin capek
P : Bertanya pelahan
K : Menunduk



K : Menoleh ke taman sambil menjawab pertanyaan
P : Memperhatikan respon pasien
P mengkaji lebih jauh alasan pasien tidak mau memenuhi pemeliharaan kesehatannya

P senang karena K berespon dengan baik
K menanggapi pernyataan dengan cepat



K mengalami ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan gangguan persepsi

Untuk memastikan gangguan yang dialami oleh klien
P : senam itu menyehatkan lho mbak dew , nah kalo tubuh kita sehat kita jadi semangat aktivitas . semangat menggambar juga mbak dew
...



K : ah masak ...
P : mendekatkan diri dan mencoba mengubah perspsi klien
K : menjawab dan melirik ke P


P : Memperhatikan
P menunggu jawaban dari K



P takut kalau K marah dengan pertanyaannya
K berfikir cepat

K masih ragu dengan P
Memberikan sedikit masukan. Berusaha membuat pkiran klien terbuka.
P : tentu saja mbak,coba lihat teman-teman mbak yang habis senam pagi . mereka selalu sehat kan ?



 K : iya sih ...
P : Mendekatkan diri
K : tersenyum kepad P
K : diam dan keudian tersenyum lagi
P : Memperhatikan respon K
P berusaha membuka pikiran klien

P sangat senang dengan respon positif klien
K mebayangkan ketika dia senam

K masih penasaran dengan P
Berusaha membuka pikiran klien
P : bagaimana perasaan mbak pagi ini ?





K : lemas dan malas-malasan .
P : Memperhatikan



K : Menjawab apa adanya



P mendiamkan dengan harapan pasien akan lebih terbuka tetang dirinya

P masih bingung dengan repon klien
K membayangkan sesuatu



K sedih tentang keadaan dirinya
Diam therapeutik akan membantu pasien mengungkapkan perasaannya pada perawat
P : mbak sudah makan ?





K : sudah sedikit.
P : Tersenyum dan menatap K
K : Menoleh dan menjawab P

K : mengelus-elus perutnya
P : Memperhatikan respon K
P mencoba mengalihkan pembicaraan terkait masalah klien

P merasa senang karena pasien bisa beralih
K teralih karena pertanyaan baru


K bingung tentang yang dilakukannya sehari-hari
Pengalihan agar klien tidak larut dalam keadaanya
P : mbak masih inget apa yang kita bahas tadi ?



K : masih . masalah manfaat senam pagi
P : Menekankan pertanyaan
K : Menunduk

K : Menoleh P
P : Memperhatikan
P mencoba menggali data lebih dalam

P senang dengan respon klien
K mengingat-ingat


K merasa tertarik dengan kedekatan yg di berikan oleh P
Tehnik ekplorasi berguna untuk mendapatkan lebih banyak data terkait masalah klien
P : nah, saya senang sekali bisa ngobrol dengan mbak dew . besok kita ngbrol lagi ya mbak dew . besok saya akan mengajari tehnik senam yang menyenangkan . apakah mbak dew setuju ?



K : setuju
P : memperhatikan K



K : menjawab dengan senyuman

K : respon setuju
P : senang
P mengalihkan perhatian K dari masalahnya



P senang dengan respon pasien
K sudah sedikit teralihkan dari persepsinya



K berusaha menjawab
Untuk mengalihkan klien dari persepsinya
P : besok maunya jam berapa dan dimana mbak dew ?



K : disini saja jam 10 pagi
P : mendakatkan diri dan memperhatikan  P
K : Menoleh P

K : menjawab sambil mengangguk
P : Memperhatikan respon K

P ingin menenetapkan kontrak waktu untuk SP 2


P senang mendapatkan jawaban K
K mengungkapkan jawaban positif


K ingin ditempat yang sama
Kontrak waktu sangat penting yang akan berhubungan dengan SP selanjutnya
P : baik mbak , selamat melanjutkan aktifitas . selamat pagi.



K : iya .
P : Memandang K
K : menatap dan tersenyum

K :
P : Memperhatikan
P mengakhiri obrolan


P tersenyum kepada K
K terlihat lebih semangat

K
Mengakhiri sesi obrolan untuk menyelesaikan SP1

KETERANGAN :
P          : Perawat
K         : Klien (Pasein)